Salam Rimba 01 - 13

     Siklon tropis Narelle bergerak menjauhi Indonesia, namun sisa kibasan ekornya justru meninggalkan cemas. Banjir yang bisa meluap setiap saat, lalu beliung yang garing mengintai siap menerkam. Fenomena yang sebenarnya sudah predictable oleh para ahli cuaca, namun tidak ada justifikasi layak untuk yang awam. Resiko yang selayaknya harus ditanggung karena menghangatnya bumi, kata para 'pengkhawatir' kondisi lingkungan. Namun merupakan hukuman dan ancaman peringatan bagi para penganut skeptic orthodoc.
     Sudut pandang yang beragam, menafsirkan kesimpulan yang juga beragam. Seperti ketika Januari ini menyapa denyut kehidupan yang hangat, dimana dua tahun yang lalu Lembanna edisi digital ini hadir. Kehadiran yang sejatinya memberikan makna, penafsiran dan pastinya prediksi-prediksi masa depan, sesuai dengan lingkup karakter kita masing-masing. Kehadiran yang mungkin saja sangat diharapkan, sekaligus di sisi lain menjadi sangat ingin dihindari. Kehadiran yang bisa saja menjadi media metamorfosis memuliakan jiwa, atau malah justru menjadi bahan baku mengkristalnya dengki di dalam sak wasangka kerdil oportunisme.
     Bila dua tahun adalah bilangan yang sedikit, maka dua puluh empat bulan rupanya tidak terlalu sederhana untuk suatu rutinitas. Bila merayakan suatu perulangan biasanya sebagai ungkapan syukur untuk suatu capaian usia tertentu, maka senyapnya semadi mungkin adalah ungkapan paling bersahaja dalam perenungan para pertapa.
     Ketika kabut tipis menyapa lembanna dengan sahaja,
     di sana hanya ada ungkapan cinta yang ditebar.
     Bila kristal iri dalam hipokrisi merinding menggigil di dalam dingin,
     cinta kabut pada Lembanna adalah cinta yang abadi.
     Ketika bilangan usia harus berulang di dalam senyap,
     semoga hening itu adalah refleksi bijak para pelintas.
     Di tanah harapan esok hari, dengki, oportunisme dan hipokrisi
     bukanlah jimat mujarab untuk mengalahkan cinta yang tulus.
     Dan di tanah datar itu, Lembanna, kabut tipis penuh cinta.

0 Response to "Salam Rimba 01 - 13"

Posting Komentar