Dok. KORPALA Unhas |
Lombok Timur, 26 Juni 2025 – Dalam proses panjang evakuasi jenazah pendaki asal Brasil, Juliana Marins, dari lereng curam Gunung Rinjani, nama Abd. Haris Agam, anggota Korps Pencinta Alam Universitas Hasanuddin (Korpala Unhas) dengan nomor anggota K. 124 11 476, menjadi salah satu yang patut dicatat.
Agam terlibat langsung dalam tim penyelamat gabungan yang terdiri dari Basarnas, Balai TNGR, EMHC, porter lokal, dan relawan pencinta alam lainnya. Ia ikut turun ke medan ekstrem di kedalaman sekitar 600 meter dari jalur pendakian utama lokasi di mana korban ditemukan pada Selasa, 24 Juni 2025, setelah hilang sejak Sabtu.
Agam merupakan salah satu dari empat personel yang bertugas di titik bawah, bersama dua anggota Basarnas dan satu porter lokal. Mereka memasuki lereng dengan tali dan peralatan vertical rescue untuk memastikan jenazah korban dalam kondisi aman untuk diangkat.
Tim penyelamat, termasuk Agam dari Korpala Unhas, menjalankan tugas secara bergantian dalam proses evakuasi jenazah yang berlangsung di lokasi dengan medan sangat terjal dan curam. Karena cuaca yang memburuk dan medan yang sulit dilalui, tim harus mendirikan pos sementara (flying camp) untuk bertahan di lokasi selama proses evakuasi berlangsung, yang berlangsung selama beberapa hari.
Selama semalam, tim harus bertahan di jurang dengan membuat flying camp, karena kondisi cuaca dan medan tidak memungkinkan proses evakuasi segera dilakukan. Baru keesokan paginya, Rabu, 25 Juni 2025, jenazah berhasil diangkat dan dibawa menuju Pos Sembalun, lalu diterbangkan ke RS Bhayangkara Polda NTB.
Dalam operasi penyelamatan yang berlangsung di medan curam dan berisiko tinggi, Agam mengambil peran bersama tim gabungan yang terdiri atas personel Basarnas, relawan EMHC, dan porter lokal. Setiap anggota tim memiliki tanggung jawab yang saling melengkapi, termasuk dalam proses penurunan ke lokasi korban, pengamanan jenazah, hingga evakuasi ke titik aman.
Keterlibatan Agam dalam operasi ini mencerminkan pentingnya sinergi antarinstansi dan peran aktif relawan sipil dalam mendukung upaya penyelamatan di lapangan. Di tengah kondisi yang tidak mudah, kehadirannya menjadi bagian dari kerja kolektif yang mengedepankan kemanusiaan, keberanian, dan ketangguhan..
Korpala Unhas, organisasi pencinta alam yang berdiri sejak 8 Agustus 1985, terus konsisten dalam mengembangkan potensi anggotanya melalui berbagai kegiatan lapangan dan kemanusiaan. Keterlibatan mereka dalam operasi penyelamatan di Gunung Rinjani menjadi contoh nyata dari dedikasi dan profesionalisme yang dimiliki oleh anggota Korpala Unhas.
Kisah Agam bukan tentang kepahlawanan yang dibuat-buat, melainkan tentang seseorang yang menggunakan ilmunya untuk membantu orang lain tanpa perlu dipublikasikan berlebihan. Ketika dunia menyoroti tragedi jatuhnya pendaki di Rinjani, kontribusi senyap dari orang-orang seperti Agam-lah yang menjadikan misi kemanusiaan itu mungkin.
K. 609
0 Response to "Agam, Anggota Korpala Unhas yang Turut Evakuasi Jenazah Pendaki Asal Brasil di Gunung Rinjani"
Posting Komentar