Kadang pujangga kehilangan kata-kata untuk dirangkai menjadi syair. Begitu juga pencinta kadang kehabisan sanjungan untuk yang tercinta. Namun tidak demikian dengan alam. Air tetap gemericik mengalir di sungai berbatu. Angin tetap mendayu di sela-sela daun dan ranting, kehangatan mentari tetap mengantar kicau burung yang ceria. Semua berlangsung apa adanya, tanpa peduli apakah ada yang mengapresiasi atau malah mencerca. Seperti tidak pedulinya apakah ada yang mengekspresikan desah gelisah ataupun sorak riang dalam ritme yang terus berayun.
Akankah buletin lembanna akan tetap mengantarkan ekspresi alam tanpa peduli kepada siapapun.?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Salam Rimba 03-11"
Posting Komentar