TUHAN,
Lemparkan aku ke neraka
Bila alam cintaku
Tak lagi ramah.
Baron NDN
LAKON
Berdiri menatap
Skenario TUHAN
Yang hampir usai
EKEND
Matahari murka dalam kuasaNYA
Hadirkan segala merah yang memanggang bumi
Usir segala tahta keangkuhan
Akan kehidupan yang ternoda
Cericit burung pagi tak lagi ramah
Kepak sayapnya menghempas buana
Enyahkan segala tipu yang munafik
Akan kehadiran yang tersamar
Siapa yang patut disalahkan..?
Aku, kamu atau mereka...?
Tudinglah dirimu sebelum menuding
di luar dirimu
Matahari dan cericit burung itu...
SIAPA ? ? ?
THIANpuisi-puisi telah diterbitkan di Buletin Lembanna
dalam edisi hardcopy, edisi 002 desember 1990.
0 Response to "Puisi 12 - 11"
Posting Komentar