Opini 02-11

Materi Pendidikan Khusus
     Banyak harap yang saya sandarkan di dalam tanggung jawab personil-personil BP2K yang baru untuk dapat merumuskan dengan lebih detail, format Pendidikan Khusus dan Pendidikan Lanjutan di Korpala. Tanggung jawab yang tentu saja diselaraskan dengan potensi dan kapasitas masing-masing individu yang terlibat di dalamnya, yang kemudian dapat merumuskan dengan lebih tajam dan detail segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan kedua jenjang pendidikan tersebut.
     Mengerahkan segala potensi tentu saja dengan segala keseriusan,  kemampuan mental, kreatifitas dan loyalitas yang paten. Bukan dengan hanya menjiplak dari para pendahulu, atau hanya berkutat pada kebiasaan-kebiasaan yang meninabobokkan sehingga menjerumuskan pada kenyamanan yang memandulkan semangat juang dan kreatifitas. Sebagai fakta bahwa yang mempunyai format jelas dan mampu dilaksanakan dengan rutin hanyalah Pendidikan Dasar. Dua jenjang pendidikan lainnya selama ini telah dianggap 'sempurna' konsepnya sehingga mereka-mereka yang ada di BP2K tidak merasa perlu lagi berbuat lebih jauh. Toh semua sudah lengkap. Tapi nyatanya, jauh panggang dari api. Alih-alih sempurna, menyebut lengkap pun sepertinya harus menahan pedih di dada. Kemudian bila pertanyaan dilanjutkan dengan bagaimana menyelenggarakan kedua pendidikan tersebut, maka kitapun harus menahan pedih yang lebih dalam lagi dalam kehiningan tanpa jawab.
     Karenanya, sebagai masukan pertama untuk membantu kinerja BP2K di jajaran pengurus yang baru ini, saya akan menyoroti arah Pendidikan Khusus di organisasi kita. Tetap dengan rancangan awal bahwa materi-materi di dalam pendidikan khusus itu lebih banyak muatannya ke arah penajaman kemampuan non-teknis lapangan, maka beberapa materi penting sehubungan dengan kemampuan yang dimaksud, sudah bisa dituliskan dengan jelas. Bukan sekadar menulis 'kemampuan non-teknis' saja, tetapi sudah jelas yang dimaksud kemampuan non-teknis itu apa saja. Dengan jelasnya apa yang dimaksud dengan non-teknis, maka kita akan dengan mudah menetapkan jenis-jenis pelatihan yang semestinya untuk mencapai kualitas yang diharapkan.
     Salah satu contoh adalah kemampuan merumuskan proposal untuk kegiatan skala ekspedisi. Kemampuan membuat proposal ini selanjutnya harus ditunjang dengan kemampuan presentasi proposal tersebut. Sebelum presentasi maupun setelah presentasi, dibutuhkan kemampuan personal relation untuk mendapatkan negosiasi yang baik. Dan sebagai sasaran utamanya adalah bagaimana mendapatkan 'biaya' seperti yang telah dirancang untuk menyelenggarakan kegiatan organisasi.
     Tidak pernah ada yang meragukan kemampuan skill teknis setiap anggota Korpala. Hanya saja kemampuan tersebut tidak pernah diiringi dengan kemampuan non-teknis yang memadai. Kalau selama perjalanan organisasi ini ada satu dua individu yang telah menonjol di dalam kemampuan non teknis, itu bukan karena hasil pendidikan di Korpala, tetapi kemampuan bawaan yang memang telah dimiliki oleh personil yang bersangkutan. Menunggu nasib saja, sampai suatu saat Tuhan menurunkan lagi seseorang dari planet lain dengan kemampuan non teknis yang seimbang dengan kemampuan teknisnya, rasanya terlalu naif. Kita mestinya bisa menumbuhkan dari bawah telapak kaki sendiri kemampuan tersebut, melalui muatan pendidikan khusus yang tepat sasaran sehingga Korpala dapat melahirkan titisan dengan kemampuan seimbang.
     Mempersiapkan biaya untuk setiap kegiatan besar, telah menjadi kesepakatan umum, adalah merupakan bagian tersulit dari setiap rencana. Saatnya sekarang, kita hadapi masalah tersebut dengan gagah berani, merumuskan sistim dan materi pendidikan yang akan melahirkan personil handal, pantang menyerah, tidak cengeng, kreatif dan rendah hati, yang kemudian mampu menyelenggarakan kegiatan besar tanpa harus mengatakan bahwa masalah biaya sebagai masalah yang terlalu sulit. Kita bisa optimis hal ini dapat terjadi beberapa tahun kedepan, dengan memulai kebijakan yang nyata di dalam proses pendidikan khusus.
     Semoga  BP2K di kepengurusan periode tahun ini bisa tetap fokus untuk dapat merumuskan pemecahan dan solusi penyelenggaraan sistem pendidikan di Korpala, sehingga nanti akan menjadi tonggak awal kelahiran generasi yang lebih unggul. Untuk saudara-saudara 'K' di manapun juga, mari kita bantu 'mereka' dengan kemampuan terbaik yang dapat kita berikan untuk Korpala yang lebih unggul di hari-hari mendatang.

Salam hangat dari D4
K-058

0 Response to "Opini 02-11"

Posting Komentar