Kadang sebatang pohon perlu mematahkan dahannya, untuk menjaga keseimbangan berdirinya.. tetap berdiri bagi pohon adalah kelangsungan hidup, meski banyak juga yang menjadi kerontang dalam keadaan tegak. Entah mengapa, kalimat pengantar buletin lembanna edisi pertama tersebut selalu terasa aktual terutama bagi para pemimpin.
Ada gambaran yang lebih aktual bila melihat cuplikan film 'vertical limit' yang menggambarkan seorang anak memutuskan tali satu-satunya tempat bergantung tiga nyawa, dia sendiri, adik perempuan dan ayahnya. Hasil keputusannya sudah kita ketahui bersama, dan itu sangat pas dengan paragraf pertama di atas.
Bukan hendak mengulas isi film, namun hanya sebagai pengingat bahwa di dalam setiap nafas ada keputusan yang disertai konsekwensi. Dan pemimpin mendapatkan porsi terbesar dalam hal ini, yang juga adalah konsekwensi suatu tanggung jawab.
Bila pohon tak mampu mematahkan dahan untuk keseimbangannya, apakah ia akan membiarkan dirinya tumbang oleh ketidak seimbangan?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Salam Rimba 07 - 11"
Posting Komentar